Popular Posts

Instagram

Blog Top Sites

website focuz photo studio

multiply

follow tweet kita juga ya

follow

Statistik

Search

Alexa Rank

Photography

Follow us

visitor

free counters

google translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

page rank

tukeran banner

Photobucket

videography

wedding & pre wedding

Poll

banner teman

Powered by Blogger.

Search This Blog

SMS GRATIS

Featured

virtapay

Popular Posts

SUBSCRIBE

About me

Contact Us

Name

Email *

Message *

Subscribe

Pages

FORUM DISKUSI FOTOGRAFI 1



 bagi kawan2 yang mau berdiskusi tentang dunia fotografi n berbagi ilmu tentang fotografi silahkan kunjungi forum diskusi ini, pokoknya banyak hal2 baru yang kita dapet!!! buruan gabung!!!
http://diskusi-focuz.2292203.n4.nabble.com/
< >

FORUM DISKUSI FOTOGRAFI

bagi kawan2 yang mau berdiskusi tentang dunia fotografi n berbagi ilmu tentang fotografi silahkan kunjungi forum diskusi ini, pokoknya banyak hal2 baru yang kita dapet!!! buruan gabung!!! diskusi focuz
< >

PRICE LIST / DAFTAR HARGA FOCUZ PHOTO STUDIO



PRICE LIST /DAFTAR HARGA FOCUZ


WEDDING :

  • Paket250.000,- ( satu hari )
 Foto season Acara Akad + Resepsi
Album biasa
1 roll



  • Paket 750.000,- ( satu hari )
Foto season Acara Akad + Resepsi
Album Magnetic
2 roll + 2 foto Uk.10R ( pigura )

PRE WEDDING :


PREWEDDING STUDIO :




Mini Studio Indoor 750.000/ nego,- (Satu Hari Satu Tempat).

10 pcs 5R.
1pcs DVD Slideshow.
1pcs Master Photo.
1pcs Album Colase (tidak laminating) 10 sheet .



Outdoor 1.400.000/ nego,- (Satu Hari Satu Tempat).

20 pcs 1R.
10 pcs 5R.
1pcs DVD Slideshow.
1pcs Master Photo .
1pcs Album Colase (tidak laminating) 10 sheet .



PRE WEDDING SILVER & GOLD

Paket Pre Wedding Silver:
- 1 Album Hard Cover 8Rs (20×30cm) 20 Halaman
- 4 Lbr Cetak 16R (40×50cm)
- 1 CD isi semua Foto
- 1 CD isi File editan untuk foto yang dicetak dan album
- 4 Buah Frame 16R
- Make Up Di Lokasi

Rp.4.000.000/ nego,-



VIDEO SHOOTING :




  • Paket 500.000,- ( satu hari )
Panasonic MD10000 + free 1 MiniDv
1 orang videographer
2 Keping Master DVD atau VCD


BUKU TAHUNAN SEKOLAH


Paket 1
Harga Rp 160.000
• Ukuran A4 (29,7 CM X 21 cm)
• Art paper 150gram
• Finishing blending jahit / lem
• Cover laminating doff
• Full colour
• 140 halaman


INFO LEBIH LANJUT KLIK LINK PRODUCT ATAU HUBUNGI:

085641073668
085641011962

Thx.... pokoknya dijamin hasil memuaskan........  HARGA NEGO!!!! 

< >

TIPS BUAT KAMERAMEN


1. Gambar goyang


Gambar yang goyang umumnya tidak dikehendaki dan bisa memusingkan pemirsa. Gambar semacam ini dihasilkan dari shooting video dengan pegangan tangan pada kamera (grip) yang salah dan belum bagusnya pengaturan nafas.  Solusi 1 : gunakan triphod yang kokoh saat shooting video. Pelajari cara penyetelan triphod – termasuk rodanya jika perlu – agar Anda tetap bisa bergerak dinamis mengikuti keperluan pengambilan gambar; 2) jika Anda memegang kamera dengan tangan maka ikuti tips berikut ini : a) sandarkan tubuh pada sesuatu yang kokoh, rapatkan pegangan kamera ke tubuh lalu atur nafas dengan baik; b) lebih baik lagi jika menyandarkan kamera pada sesuatu yang kokoh misalnya meja;

 

2. Terlalu banyak zoom

Gambar zoom tidak baik karena detil obyek sulit tertangkap, fokus menjadi sulit disesuaikan (entah manual atau auto fokus) dan gambar menjadi mudah goyang. Padahal sebailknya, gambar close-up yang diambil dari dekat akan memiliki daya tarik yang kuat pada shooting video yang dihasilkan. Kebanyakan kameramen amatir menggunakan fasilitas zoom karena alasan berikut : a) senang memainkan fitur unik ini; b) ketinggalan obyek, yaitu obyek shooting yang dianggap penting berada jauh dari posisi kameramen c) malu atau malas mendekati obyek, misalnya ada wanita cantik peserta acara yang bagus untuk di-shooting namun kameramen merasa malu untuk mengambil shooting dari dekat untuk mengambil gambar close-up; d) berdalih mengambil “candid camera”.  Solusi 1) : pikirkan matang-matang obyek yang hendak di-shooting (sekali lagi, idealnya telah dirumuskan dalam suatu skenario); 2) dalam peliputan suatu acara, mintalah lebih dulu jadwal acara lantas dipelajari, sambil terus berkonsultasi dengan panitia acara; 3) harus melatih kepercayaan diri untuk biasa tampil hilir mudik di muka umum, demi mendapatkan angle yang baik; 4) untuk kebanyakan kasus, dapat dipikirkan alternatif yang lebih baik daripada mendapatkan gambar “candid camera” yang buruk karena diambil dengan zoom.

3. Terlalu banyak pan

Pan ialah pergerakan kamera horisontal ke kiri atau ke kanan yang dilakukan seorang kameramen ketika hendak mengambil gambar keadaan sekeliling. Berbeda dengan pan lembut yang dapat menambah dinamis gambar, pan yang cepat akan memusingkan pemirsa, pula gambar yang dihasilkan kurang tajam (karena kamera bingung dengan penyesuaian fokus). Kebanyakan kameramen amatir sering menggunakan pan yang berlebihan karena : a) “ingin menyampaikan selengkap mungkin informasi” melalui gambarnya, tanpa didahului perencanaan pengambilan gambar; b) ia justru bingung, gambar apa yang hendak diambil dengan kamera videonya. Solusi 1) biasakan menulis rencana shooting sambil memaknai apa yang hendak disampaikan dengan obyek/kegiatan yang akan di-shooting tersebut; 2) sesuai dengan rencana shooting, persiapkan diri dengan baik untuk bertugas di tempat shooting, jika mungkin pelajari lebih dulu angle-angle yang baik dan mungkin untuk di-ambil.

4. Gambar tidak fokus (blur)

Kameramen amatir diasumsikan menggunakan kamera dengan setting auto fokus, namun seringkali ada saat-saat hasil shooting video gagal untuk fokus. Ini sering disebabkan pergerakan kamera (pan) yang terlalu cepat , padahal fitur auto fokus kamera kadang membutuhkan waktu sepersekian detik untuk mengenali fokus obyek. Sebab lainnya yaitu jarak pengambilan gambar yang jauh (long shot) sehingga banyak obyek yang ada di frame yang berada pada jarak yang berbeda-beda sehingga kamera kesulitan menentukan fokus. Solusi 1) kurangi pan; 2) biasakan untuk mendekati obyek sebelum mengambil gambarnya, sehingga bisa mendapatkan gambar close-up atau setidaknya medium-shot, yang dapat menghasilkan detil obyek yang lebih baik.

5. Salah pencahayaan

Kemampuan seorang kameramen menggunakan cahaya – baik alam maupun buatan – akan merupakan penentu keunggulannya. Kameramen amatir (dengan asumsi menggunakan kamera video auto) biasanya sering salah pada : a) backlight, yaitu pengambilan gambar pada angle yang melawan sumber cahaya; b)  kontras terlalu tinggi, misalnya di ruang terbuka mengambil gambar orang yang berkulit gelap dengan background langit putih. Solusi 1) jika backlight tak terhindarkan (tak ada pilihan angle yang lain) maka jangan lupa untuk meng-aktifkan fitur backlight pada kamera video; 2) pengambilan angle yang dekat (medium-shoot, close-up bahkan extreme close-up) dapat mengurangi kontras warna yang tertangkan oleh lensa kamera video.

6. Framing

Kebanyakan kameramen amatir selalu menempatkan obyeknya di tengah frame kamera. Padahal idealnya, framing ini mengikuti “Kaidah Sepertiga” (Rules of Third) sebagaimana yang juga dikenal dalam dunia fotografi. Kaidah ini menyebutkan bahwa jika layar kamera dibagi tiga (baik secara vertikal maupun horisontal), maka obyek harus berada di garis-garis pertemuannya (jadi bukan di tengah, tapi menyamping). Jika demikian maka ada ruang obyek dan ruang kosong. Ruang kosong ini bisa diisi dengan background penunjang yang menarik. Untuk framing adegan wawancara atau pun monolog dimana pada layar tampil seorang yang berbicara di depan kamera serong ke samping, maka arah serong-nya ialah menghadap ke bidang kosong tersebut.

7. Sudut pengambilan gambar (angle)

Kebanyakan kameramen amatir juga sering mengambil gambar terlalu jauh, yaitu Medium Shot (MS) atau bahkan Long Shot (LS), padahal pada angle kamera ini detil obyek tidak tertangkap jelas. Pada sejumlah produk home video seperti wedding video, video liputan acara, video ulangtahun, dan lain-lain, potensi daya tarik terbesar ialah emosi/ekspresi manusia yang terpancar dari wajah-wajah para pelaku peristiwa. Karena itu disarankan untuk banyak melakukan eksperimen soal angle kamera, terutama memberanikan diri untuk mengambil angle Close Up (CU) dan Extreme Close Up (ECU).

Sumber : http://captun.net/?p=14
< >

BELAJAR MENGOPERASIKAN KAMERA VIDEO




Mau dong diajarin ng-operate camera…kayanya asyik jadi cameraman…

Kata-kata itu sering saya dengar dari teman-teman yang memang tidak tahu atau awam dengan kamera. Bahkan dari teman-teman yang bekerja di broadcast sekalipun (di luar Cameraman) banyak yang berkata seperti itu, mungkin dilihatnya asyik banget cameraman bekerja, jadi banyak yang pingin bisa mengoperasikan kamera. Setelah itu timbul pertanyaan berapa lama ya rata-rata orang belajar dari nol sampai bisa mengoperasikan kamera? Jawabannya tergantung. Karena setiap orang tidak sama dalam hal daya serap maupun pengetahuan. Tapi kalau mau belajar pasti tidak lama juga bisa. OK kita sama-sama belajar dari basic, mungkin sedikit pengalaman dan sedikit pengetahuanku bisa membantu.

Basic Camera Operation

Camera video ada berbagai macam merk, bentuk, dan varian. Begitu juga media penyimpanan gambar juga bermacam-macam. Contoh-contoh merk terkenal antara lain: Sony, Panasonic, Phillip, Ikegami, JVC, dan lain-lain. Dari berbagai merk tersebut masing-masing mempunyai beragam varian dan bentuk. Mulai kamera amatir, semi profesional, dan kamera profesional. Media penyimpanan gambar antara lain: Betacam, Dvcam, Dvc-pro, MiniDV, maupun berbentuk card (kartu memori).

Bagi pengguna pemula/amatir biasanya dengan mode auto sudah cukup untuk mendapatkan gambar standar. Tatapi dalam kondisi tertentu, mode auto tidak bisa kita pakai untuk mendapatkan gambar sesuai dengan kemauan kita. Itulah sebabnya kenapa para Cameraman profesional sering menggunakan mode manual dalam mengoperasikan kamera.

The Main Control

Ada enam control dasar pada kamera:

1. Exposure:
* Aperture
* Shutter Speed
* (ND Filter)
* (Gain)
2. Filter Colour
3. White Balance
4. Zoom
5. Focus
6. Audio Levels

Aperture, Shutter speed, ND Filter, dan Gain merupakan bagian dari exposure.

Exposure

Eksposure secara sederhana dapat saya artikan sebagai pencahayaan kamera. Untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure) harus diperhatikan:

· Aperture (diafragma)

Di kamera televisi disebut juga Iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris seperti pupil mata kita yang bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk. Bila Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum de dalam kamera, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi lubang diafragma akan menyempit, sehingga sinar yang masuk ke kamera jadi sedikit. Bukaan diafragma diukur dalam satuan f-stop: f/1.4 – f/22. lebih kecil nomor f-stop = bukaan diafragma besar, lebih besar nomor f-stop = bukaan diafragma kecil. Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan memutar ring iris di lensa kamera.

· Shutter Speed

Biasanya shutter speed standar di kamera televisi 1/50. kecuali anda ingin menggunakan efek shutter atau untuk mensinkronkan dengan objek, baru Shutter Speed di posisi ON untuk selanjutnya bisa kita pilih sesuai tujuan kita.

· ND Filter

Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah hari yang terik.

· Gain

Kebalikan dari ND filter, Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya, yang apabila dengan keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih under exposure. Dengan Gain kita bisa mengangkat exposure secara digital, konsekuensinya gambar menjadi agak coral (pecah).

Filter Colour

Berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video memiliki dua buah filter koreksi warna. Untuk shoting di dalam ruangan dengan cahaya lampu tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan untuk shoting dengan penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK.

Cahaya matahari banyak mengandung warna biru. Kalau kita memasang filter no.2 (5600ºK) untuk matahari, sebenarnya kita memasang filter berwarna oranye untuk mengimbangi warna biru pada matahari. Cahaya lampu bohlam lebih mengandung warna merah, maka kita pasang filter no.1 (3200ºK) yang berwarna kebiru-biruan.

Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas sinarnya mengandung warna biru, sumber cahaya yang intensitas sinarnya rendah lebih mengandung warna merah. Perbedaan warna cahaya ini tergantung pada suhu dan diukur dengan derajad Kelvin.

White Balance

Intensitas cahaya berbeda-beda pada saat yang berbeda dan tempat berbeda dalam sehari. Cahaya matahari di luar (daylight) mempunyai suhu kurang lebih 5600ºK, cahaya bohlam di dalam ruangan mempunyai suhu kurang lebih 3200ºK, cahaya lampu TL mempunyai suhu antara 5000ºK-6000ºK. karena intensitas cahaya sangat berbeda maka filter koreksi warna tidak bisa menghasilkan warna putih yang tepat. Maka dari itu kamera video juga dilengkapi dengan tombol untuk menyetel white balance. Cara termudah untuk white balance adalah dengan mengarahkan kamera terhadap benda putih apa saja yang berada dalam kondisi cahaya yang sama dengan cahaya yang kita pergunakan untuk merekam adegan.

Cara menyetel white balance:

* Pertama cocokkan filter koreksi warna dengan kondisi cahaya yang kita pakai shoting.
* Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja
* Kamera di zoom sampai yang terlihat di viewfinder hanya warna putih
* Tekan tombol AWB (Auto White Balance)
* Kamera siap untuk merekam.

Catatan: kamera harus di white balance lagi apabila keadaan cahaya berubah.

Bagi para cameraman profesional sering juga melakukan white balance dengan cara manual yaitu dengan mengatur Colour Temperature pada menu di kamera.

Zoom

Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle).

Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke close up

Zoom out : menjauhkan objek dari close up ke long shot.

Zooming bisa dilakukan dengan dua cara:

Manual: dengan memutar ring zoom pada lensa

Servo : Biasanya tombol zoom servo ada pada handle camera sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera

Focus

Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam. Sehingga nampak juga di viewfinder dan monitor.

depth of field atau bidang kedalaman adalah bidang dimana objek-objek di depan dan di belakang objek utama tampak dalam fokus.

Secara teknis, shot dengan bidang kedalaman yang luas memudahkan cameraman mengikuti gerakan objek. Bidang kedalaman yang sempit mengharuskan kita untuk terus menerus follow focus apabila kamera atau objek bergerak.

Secara estetis depth of field sangat berperan dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan adegan (shot).

3 hal yang menentukan depth of field :

1. Panjang Fokal Lensa

Semakin panjang fokal lensa = bidang kedalaman semakin sempit atau kata lainnya fokus semakin tipis.

2. f-stop/iris

Lebih besar bukaan iris (lebih kecil f-stop) = bidang kedalaman semakin sempit / fokus semakin tipis. Misal f/16 bidang kedalamannya lebih lebar dari f/2.0

3. Jarak kamera dengan objek

Semakin jauh jarak kamera dengan objek = semakin luas bidang kedalaman

Semakin dekat jarak kemera dengan objek = semakin sempit bidang kedalaman.

Audio Levels

Jangan abaikan audio level pada kamera karena selain kualitas gambar, kualitas audio juga tidak kalah pentingnya. Ingat Televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. Ada gambar tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan informasi yang akan disampaikan tidak sampai kepada penonton.

Atur audio level jangan sampai under ataupun over (peak).

Wah kayanya teori melulu ya jadi pusing… tapi ini penting buat semua yang mau belajar mengoperasikan kamera video secara benar.

Mengoperasikan kamera adalah seni, jadi dibutuhkan taste dari setiap cameraman

HARGAILAH KARYA CAMERAMAN (http://indobroadcaster.com)


Sumber : http://tarplus.blogspot.com/2008/08/belajar-mengoperasikan-kamera-video.html 

kasih koment ya kawan2 demi kemajuan blog in dan kita bisa sharing langsung

komentar2 anda pasti akan saya balas dengan segera
:D
< >

CARA CEPAT BLOG TERINDEKS SEARCH ENGINE

,Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free!
Pasti semua orang ingin blog pribadinya bisa di kenal, atau setidaknya ada yang mengunjungi blog kalian Topik kali ini kita membahas bagaimana caranya blog kita bisa terindeksi oleh search engine dengan cepat. Penjelasan kali bila diperhatikan sama dengan postingan  teman ku yaitu "Cara membuat blog dikenal 300+ Search Engine Ala Official Web Submission" Nah sekarang aku akan memberikan sedikit informasi mengenai keluhan itu karena pada dasarnya blog kita buat tidak akan langsung dikenal oleh search engine perlu adanya cara untuk memperkenalkannya. Disini ada banyak cara untuk membuat blog kita terkenal salah satunya dengan mendaftarkan alamat website kita pada "Free Web Submission" atau dengan kata lain "Search Engine Submission" karena dengan bantuan ini akan ada sedikit perubahan pada blog kita. Jika ingin lebih coba daftarkan juga Blog Anda Disini

Nah sekarang aku akan berikan caranya
Pertama klik Link berikut "Free Web Submission"
Kedua masukkan Alamat Web/Blog anda contoh http://focuz-blogspot.com, Nama dan terakhir E-mail
Ketiga klik tombol register
anda juga bisa langsung mendaftar di sini:






thanks, :D

kasih komentar yaaaaaa :D
< >

TUKERAN LINK YUKK!!

buat sobat-sobat yang mau tukeran link,  tinggal copy code di bawah ini, dan paste di blog kalian,
terus kirim informasi or kasih comment biar ane tau., ntar link sobat juga akan ane pasang di blog ini,
< >

BELAJAR TEKNIK FOTOGRAFI

 

 

 

BAGI PARA FOTOGRAFER PROFESIONAL PASTI TAU TENTANG TEKNIK EKSPOSURE.

TAPI BAGI PARA FOTOGRAFER PEMULA, TEKNIK EKSPOSURE TERDENGAR SANGAT ASING, BANGETTTT :)

DISINI SAYA AKAN MENJELASKAN APA ITU TEKNIK EKSPOSURE.

LETS, GOOOOOOO............... :)


TEKNIK EKSPOSURE
Exposure??? apa itu??...saya akan sedikit membahas mengenai tekhnik eksposure, karena begitu pentingnya pengertian ini sebagai Dasar dari ilmu Fotografi dan wajib di miliki oleh seorang fotografer 

PERFECT EXPOSURE
"Exposure yang baik itu bagimana sih?" yah gampang sih jawabnya, "Exposure anda harus bener!" ya kan? Nah, exposure itu bisa di golongkan kepada 3 nama yang saling erat hubungannya, mereka adalah:
  1. Aperture = bukaan diafragma lensa biasanya dalam ukuran f/2.8, f/5.6 dan seterusnya
  2. Shutter Speed = bukaan berapa lama film menerima cahaya sewaktu diafragma di buka; dalam ukuran 2s, 1/250s ,1/500s, dan seterusnya (s = seconds, detik)
  3. ISO, Speed of the film = internasional standard untuk sensitifnya film. contoh: ISO 400 lebih sensitif daripada ISO 200, ISO 200 lebih sensitif daripada ISO 100, dan seterusnya.
Istilah-istilah ini akan sering di jumpai ketika anda menggunakan kamera dengan setingan manual, Aperture Priority, Shutter Priority, Automatic? kan lebih asik automatic dong?
"Ok, bukannya kalo saya set aja ke P(Automatic atau Program Mode) terus kan tinggal saya jepret aja kan semuanya sudah di atur otomatis, nah terus ngapain harus ngerti 3 bahasa aneh di atas coba?". Nah kalo anda sudah puas sama P ( Automatic atau Program Mode) exposure setting camera anda, ya ngapain di terusin baca artikel ini? saya yakin dengan pengertian yang mendalam dan tentunya experiment antara 3 nama di atas, anda pasti lebih mendapatkan exposure yang lebih baik atau lebih banyak kesempatan anda akan mendapatkan exposure yang sempurna. Bukankah lebih baik untuk mempelajari Manual?
Nah sekarang coba liat di viewfinder (itu lho kotak kecil yang anda lihat di camera untuk motret) di sana pasti ada semace gini nih: +'''''0'''''''- ya kan? Nah jika anda memutar control dial di camera anda, tanda panah akan bergeser sesuai dengan yang anda hendaki, jika anda mutar ke kanan, panahnya ke kanan, kalo ke kiri ya panahnya ke kiri. Biasanya kalau ke kiri valuenya semakin besar atao ke positif kalo ke kiri valuenya semakin kecil dan ke arah negatif.

Aperture priority (biasanya A atau Av)
Dalam mode ini, anda secara manual memilih lens aperture dan camera anda yang secara otomatis akan memilih shutter speed. Coba set camera anda ke Aperture Priority, nah di Aperture priority, anda ngatur Aperturenya secara manual, dan camera anda akan mengatur Shutter Speed secara otomatis untuk memberikan exposure yang kamera anda pikir "PERFECT".
Saya memilih penggunaan Aperture Priority ini bila keadaan:
. Cahaya sekeliling sangat minimal. Contoh: dalam event medical conference atau dalam event pesta wisuda adik saya, saya memilih setting kamera saya ke A, karena saya ingin kamera saya yang memilih shutter secepat mungkin untuk mendapatkan exposure yang sempurna dan dengan setting Aperture yang saya hendaki.
.
Shutter Priority (biasanya S)
Di dalam mode ini, anda memilih shutter speed secara manual dan meter kamera anda akan memilih aperture secara otomatis. Sama dengan Aperture Priority tetapi kali ini yang anda prioritaskan, dalam kata lain yang anda bisa ngatur itu yah shutter speednya, camera anda akan mengatur Aperture secara automatis yang di pikir kamera anda exposurenya "PERFECT". Karena menurut saya, hanya dengan Shutter Priority ini lah kita bisa:
a. FREEZE MOTION = pembekuan gerakan yang terekam di film, dan
b. IMPLYING MOTION = untuk menghasilkan flowing effect, yang bersifat memberikan efek gerakan
Saya memaksimalkan penggunaan Shutter Priority ini dalam:
Panning teknik. Panning adalah teknik perekaman object yang bergerak sehingga menghasilkan effect gerakan dan bisa terlihat jika object yang terfokus adalah object yang sedang moving atau bergerak.

Manual Exposure (biasanya M)
Nah Manual Exposure ini lah yang memungkinkan kita mengatur sendiri panah2 tadi yang sudah saya jelaskan di atas untuk mendapatkan exposure yang KITA hendaki "PERFECT EXPOSURE" sekali lagi, bukan kamera kita yang mikir perfect tapi kita sendiri. Karena di Manual inilah kita bisa mengatur Aperture dan Shutter Speed secara manual.

"Nah terus apa hubungannya di antara tiga bahasa aneh dan jelek di atas itu, apa sih tadi Aperture, Shutter Speed dan ISO, huh?" Ok. Nih saya jelasin yah.
1. APERTURE (Diafragma)
Aperture adalah bukaan lensa untuk mengatur berapa banyak cahaya yang masuk. Ukuran aperture biasanya bisa di liat dengan f/ number. Semakin besar nomer f/ nya semakin kecil bukaan lensanya. Dengan kata lain, semakin kecil nomer f/ nya, semakin GEDE bukaan lensanya. CONTOH: f/2.8 bukaannya lensanya tuh lebih besar daripada f/11. Aperture ini lah yang biasanya orang orang di kritik fotografer.net pada bilang "Wahhhh bagus bener DOFnya, bagus bener pemandangannya!" Nah sekarang ngerti kan kalo Aperture ini adalah sang komandan yang bertanggung jawab atas wilayah ketajaman di dalam satu foto. DOF, kepanjangan dari Depth-of-Field, yaitu wilayah di sekeliling subject yang di rekam oleh camera yang layak tampil tajam di hasil potonya.
Aperture1 (Semakin besar aperture kita, semakin sedikit wilayah ketajaman poto kita, shallow depth of field)
 
Aperture2 (Semakin kecil aperture kita, semakin banyak wilayah ketajaman poto kita, bigger depth-of-field):

 
 Thanks semoga bermanfaat ya kawan2., kalau ada yang mau kasih saran kritikan pedas bgt silahken aje., hehehehhe :D
kalau ada ilmu laen bagi2 ya kawan2 semua., silahkan komen atau kasih kritik atas artikel ini.....

salam jepreeeeeeeeeeeeeeeeettttttt
< >

IR picture style canon

sobat sobat semua pasti pernah bertanya? Apa sih Canon picture style? Apakah kamera Canon EOS saya juga bisa diinstall skd ir picture style? Apakah akan merusak kamera jika saya memasang picture style? Apakah skd ir picture style akan mengubah atau mengoprek kamera menjadi kamera infrared (IR)? Bagaimana cara memasang “skd ir picture style” di kamera saya? Bagaimanakah membuat custom Canon picture style?
Begitulah sekelumit pertanyaan yang saya dapatkan sewaktu saya sharing picture style di sebuah komunitas forum online. Sebaiknya mari kita simak apasih sebenarnya picture style tersebut….
Canon Picture Style adalah salah satu fitur exclusive yang unik yang terdapat pada setiap kamera Canon EOS digital SLR yang menekankan pada pengaturan corak dan saturasi warna (color tones) yang disesuaikan dengan setiap subyek foto. Disampaing itu pula, disetiap picture style juga bisa diatur tingkat kekontrasan dan ketajaman sehingga diperoleh karakter foto yang cocok atau sesuai dengan selera masing-masing.
Canon sendiri sudah menyediakan 13 buah picture style, dan pada setiap kamera EOS digital sudah terdapat 6 buah preset picture style yang tepasang.
All EOS digital cameras with Picture Styles use the STANDARD setting as the factory default. In response to user suggestions, the Standard setting gives a very crisp, vivid appearance. Contrast, color saturation, and in-camera sharpening are all raised to deliver images that will be ready for most inkjet printing or on-screen applications. Alternatively, if you prefer results similar to previous EOS digital SLRs, the Neutral setting is recommended.
Selain itu, terdapat 3 buah tempat yang bisa anda pakai untuk menempatkan /install picture style pilihan anda sendiri sesuai dengan kebutuhan seperti skd ir style. Jadi dengan menambahkan pictute style baru di kamera tidak akan merusak ataupun tidak akan mengoprek kamera anda menjadi kamera IR jika anda memasang skd ir style pada kamera kesayangan anda. Karena seperti disebutkan diatas, bahwa picture style hanyalah sebuah fitur untuk mengatur tingkat kecerahan dan corak warna (color tones), contrast serta ketajaman hasil foto. skd ir style sendiri hanyalah sebuah picture style dengan ciri khas mentransformasikan warna hijau pada daun menjadi warna agak putih dan tidak akan menghasilkan foto IR atau lebih tepatnya hanyalah sebuah false colors saja. Jika anda ingin mendapatkan hasil foto infrared silahkan mengoprek kemera pada orang yang sudah berpengalaman dibidangnya.

Akhirnya saya mencoba mempelajarinya sendiri karena pada Canon telah disediakan aplikasi untuk mengkreasikan picture style yang disebut dengan Picture Style Editor. Berbagai percobaan telah saya lakukan dan akhirnya saya mendapatkan picture style sesuai dengan keinginan saya, namun saya masih merasa kurang bagus.
Cara mendapatkan dan memasang skd picture style:
  1. Download filenya terlebih dahulu.
  2. Extract file yang telah di download tersebut dan akan terdapat tiga (3) buah file yaitu: Aquamrine.pf2, Ruby.pf2 dan Perl.pf2
    antara kedua style tersebut perbedaan hanya pada warna saturasi / skin tones jika dipakai untuk memotret model, Ruby style warna kulit lebih cerah sedangkan, Perl style warna sedikit soft sedangkan Aqumarine style warnanya jauh lebih soft. Oh ya, Ruby style adalah sama dengan Godel style
  3. Penggunaan picture style:
  4. a. Di pasang / install di kamera untuk dapat digunakan pada saat pemotretan – anda membutuhkan aplikasi EOS Utility versi 2.6 (atau yang terbaru*) dan kabel USB. Step by step bisa ikuti langkah disini ya! Dengan menggunakan aplikasi DPP (Digital Photo Professional versi 3.1 atau yang terbaru **) untuk RAW file, sebagai tambahan preset saat melakukan post processing pada sebuah foto raw file. Ikuti langkah demi langkah detailnya disini!

Beberapa contoh dari skd ir picture style style:

Tips penting:
  • Selalu biasakan untuk memotret dengan pilihan mode RAW file pada Image-recording Quality setting pada. Walaupun terasa boros pada media penyimpanan photo, namun dengan raw file kita bisa secara leluasa untuk mengatur white balance, setting warna dan picture style pada saat post processing untuk mendapatkan hasil photo yang paling memuaskan.
  • Pengaturan white balance saat pemotretan sangatlah penting, karena akan berpengaruh sekali pada hasil jepretan anda. Pastikan anda mengatur white balance (color temparature & white balance shift), contrast dan saturation pada kamera anda sesuai dengan kondisi saat pemotretan.
Selamat mencoba! jangan lupa tinggalin koment ya ^_^ salam jepretttt
Sumber : http://www.sukandia.com
< >

PRICE LIST PRE WEDDING & WEDDING FOCUZ PHOTO STUDIO

PROMO PAKET PRE WEDDING & WEDDING FOCUZ STUDIO


Mini Studio Indoor 750.000/ nego,- (Satu Hari Satu Tempat).

10 pcs 5R.
1pcs DVD Slideshow.
1pcs Master Photo.
1pcs Album Colase (tidak laminating) 10 sheet .



Outdoor 1.400.000/ nego,- (Satu Hari Satu Tempat).
20 pcs 1R.
10 pcs 5R.
1pcs DVD Slideshow.
1pcs Master Photo .
1pcs Album Colase (tidak laminating) 10 sheet .



WEDDING & VIDEO SHOOTING
PAKET SPESIAL VIDEO SHOOTING ALBUMS FOTO PERNIKAHAN :
 Paket 1.750.000,- (satu Hari)
1pcs DVD Documentasi.
1pcs DVD Slideshow.
1pcs Master Photo .
1pcs Album Colase (digital Print) uk 20x30cm .
1pcs Album standar 4r isi 50 pcs .
1pcs Poster Photo A3.
MUMPUNG PROMO HARGA BISA NEGO LAGI.....
hotline:
http://focuz-studio.blogspot.com/p/contactus.html
< >

TIPS DAN TRIK MEMOTRET OBJEK DENGAN BACKGROUND LANGIT BIRU CERAH

Saat memotret di luar ruangan, kadang kita tergoda, gambar orang / dengan objek langit biru sebagai latar belakang atau background. Biasanya, kondisi ini dapat di peroleh pada saat jam 10 siang saat cuaca cerah. Tapi biasanya hasil yang diinginkan tidak seperti yang diharapkan, misalnya, objek gambar menjadi siluet atau langit latar belakang putih (over).


Hal ini terjadi karena light meter kita tertipu oleh kondisi pencahayaan yang sulit, latar belakang terlalu terang (langit biru terang), sedangkan objek lebih gelap dari langit latar belakang. Jadi, jika kita melakukan metering ke langit, objek menjadi siluet, sedangkan jika kita melakukan metering ke objek langit jadi terlihat putih


Kondisi ini dapat diatasi dengan penggunaan lampu kilat atau flash. Tujuannya agar objek dan latar belakang terlihat jelas (tidak lebih atau siluet). Berikut adalah langkah-langkah pemotretannya:

1. Atur sudut / angle dan komposisi foto yang akan dibuat.
2. Gunakan modus manual kamera.
3. aktifkan atau gunakan lampu flash


4. Aturlah shuter speed yang aman agar kamera stabil (tidak goyang), biasanya saya mengatur shuter speed, 1/ISO atau 1/focal length lensa.

5. Lakukan metering ke langit, kemudian atur aperture sehingga indicator lightmeter kamera menunjukan exprosure yang under (bisa ½ ,1, atau malah 2 stop), biasanya dengan cara mengecilkan aperture,  lalu atur focus.

6. Terakhir, pencet shuter kamera anda.  



Teknik diatas terkadang memunculkan error berupa obyek yang difoto sedikit over. Hal ini bisa diatasi dengan mengecilkan aperture kamera dan menurunkan intensitas lampu flash. Jarak pemotretan dengan objek juga perlu diperhatikan dalam teknik ini. Jika menggunakan flash internal (GN 12-15), maka jarak pemotretan antara kamera dan obyek tidak boleh  terlalu jauh (1-2 meter), sedangkan jika menggunakan flash external dengan GN yang lebih besar, maka jarak pemotretan boleh lebih jauh.
Berikut ini beberapa hasil negatif foto dari teknik diatas. Pemotretan dilakukan di tempat terbuka sekitar jam 11 siang. Kamera yang digunakan adalah nikon d70 dengan mode manual, output flash=full.
   F/8  1/400  ISO 100  
  F/8  1/400  ISO 100
 
 F/8  1/400  ISO 100
 
Sekian sharing pengalaman dari saya, mudah-mudahan artikel ini bermanfaat, jika ada yang kurang berkenan, mohon dimaafkan. tinggalin koment ya ^_^


Terima Kasih.


< >

TEORI DASAR FOTOGRAFI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMEFjsG8hVbigPwP_HRjZK7NsPXXPJ8cZPHNI1UIsBXOXcDLOehQ28j3pcYZ82G623UdOQ_fNHc9qnHs9UfEMzyDEgvaIKu7eNxWvxoyIqq_Ck9acr06ZfHE3ivqVsxgyX_wdRy9wox3oC/s1600/cakram.jpg
Seberapa sering anda melihat laki-laki berpakaian warna pink, atau barangkali seorang dokter dengan pakaian serba hitam saat bertugas di rumah sakit. Konon bayi yang baru lahir juga tidak boleh tidur diruang yang temboknya dicat serba hitam. Sebaliknya seorang Dedy Cobuzier rela menyiksa diri dengan dandanan aneh dan pakaian serba hitam. Seorang wanita akan terlihat lebih seksi apabila memakai pakaian merah. Sementara itu seorang petualang rela tidak ganti pakaian berhari-hari agar bisa tetap memakai rompi coklatnya.

Dari beberapa contoh di atas maka tentunya dapat disimpulkan kalau warna bukan hanya berkaitan dengan estetika saja, tetapi melaui warna manusia juga mencoba untuk mengkomunikasikan sesuatu. Setiap warna dapat menimbulkan suatu persepsi tertentu. Bahkan apabila dikombinasikan dengan atribut lain warna bukan hanya menimbulkan persepsi dan citra tertentu, warna akan akan semakin menguatkan suatu “symbol” tertentu seperti keagungan, kematian, kehidupan dan lain-lain.

Warna merupakan suatu bahasa yang disembunyikan. Pertama, Warna bisa mewakili usia tertentu, misal saja warna-warna remaja yang cenderung bernuansa cerah dan memiliki saturasi tinggi, sebaliknya warna yang mewakili usia dewasa cenderung lebih gelap dan memiliki saturasi rendah. Kedua, warna bisa mewakili suasana hati misalnya orang yang berduka seringkali memakai pakaian dan kerudung hitam, sedangkan orang yang sedang bersukacita cenderung memakai pakaian bercorak putih atau warna-warna cerah seperti pink, kuning, oranye. Ketiga, Warna bisa menunjukkan kepribadian, warna selalu dikaitkan dengan kepribadian. Dalam film kita selau melihat jagoan-jagoan memakai kostum merah, seperti Spiderman dan Superman, walau sebenarnnya warna kostumnya sengaja disamakan dgn bendera Amerika untuk menumbuhkan rasa patriotik dan nasionalisme pada perang dunia 2, warna merah mempunyai sifat berani dan semangat yang tinggi. Contoh lain yang dapat kita lihat adalah seorang yang suka memakai warna kuning cenderung memiliki sifat percaya diri. Keempat, Warna untuk menunjukkan status sosial tertentu. Orang orang di kalangan ekonomi menengah atas memakai pakaian yang memiliki corak warna keemasan. Atau warna-warna yang memiliki sifat berkilau seperti warna silver dan putih. Sebaliknya orang-orang kalangan bawah cenderung memakai pakaian dengan warna-warna kusam yang gelap dan kecoklatan. Kelima, Warna bisa menunjukkan orientasi seksual dan jenis kelamin. Seorang metroseksual menandai diri dengan memakai pakaian dengan warna-warna saturasi tinggi dan memakai banyak atribut warna dalam pakaiannya. Selain itu warna maskulin adalah biru tua dan warna feminim adalah pink. Keenam, Warna sebagai penunjuk waktu. Survai membuktikan kalau apabila diruang kerja didominasi warna-warna panas (kuning, oranye, merah) maka waktu rasanya semakin sepat berlalu, akibatnya kita seringkali terburu-buru. Sebaliknya jika ruang kerja yang didominasi warna dingin (hijau, biru, ungu) waktu terasa lebih santai dan enjoy. Warna klasik seperti coklat dapat memberi suasana masa lampau, sedang warna silver bisa memberi suasana futuristik.

Hanya saja sejak kecil kita sudah dipaksa bahkan “diperkosa” untuk mendefinisikan warna secara gegabah tanpa memperhitungkan proses semiosis antara penanda menjadi petanda atau sebaliknya. Misalnya saja warna bendera Indonesia, Merah berarti berani dan putih berarti suci. Padahal merah bisa juga berarti gairah dan seksualitas, sedangkan putih bisa juga berarti kebahagiaan dan kejujuran. Satu contoh tersebut kita dihadapkan dalam sifat ambigu dari warna, karena satu warna bisa mempunyai banyak sekali arti.

Ada beberapa hal yang membuat warna sulit didefinisikan karena sifat warna yang komplek. Pertama, eksistensi warna. Jumlah warna sebenarnya tidak terbatas karena setiap warna bisa dicampur dan memiliki saturasi dan value yang berbeda. Oeh karena itu perlu kita batasi yang dimaksud warna disini adalah warna “awam”, artinya yang dimaksud dengan merah adalah merah yang kebanyakan orang sepakati. Merah memiliki rona warna lain tetap kita “anggap” sebagai merah. Kedua, sifat ambigu dari warna. Ambigu disini adalah sifat multi tafsir dari warna. Misalnya warna hitam bisa berarti kematian, kejahatan, kedukaan dll. Bahkan sifat multi tafsir dari warna bisa sangat berlawanan misalnya saja hitam bisa juga berarti elegan apabila diaplikasikan pada mobil sedan. Ketiga, sifat warna yang arbitrer. artinya warna semata-mata bersifat konfensi dan sewenang-wenang tanpa ada penjelasan ilmiah dan subtansial. Misalnya dari dulu kita mengenal arti merah dari bendera RI adalah berani. Tanpa tahu bagaimana proses pendefinisian dari merah menjadi berani. Hal tersebut karena semata-mata semua orang mengatakan warna merah berarti berani. Kempat, definisi warna yang spekulatif. Karena definisi warna seringkali tidak memiliki pertanggung jawaban ilmiah, maka seringkali kita mendefinisikan secara spekulatif sesuai dengan feeling yang kita rasakan ketika melihat warna tersebut. Misalnya ketika kita sedang berduka atau patah hati, setiap warna yang kita lihat bisa memiliki arti kematian atau putus asa. Di sini kita dihadapkan pada persepsi orang bisa berbeda terhadap warna Karena adanya pengalaman tertentu. Kelima, sifat dinamis warna yang sesuai dengan kultur, waktu dan tempat. Warna merah di cina bisa memiliki arti yang sangat berbeda dengan di Indonesia. Seperti halnya warna putih pada jaman renaisans bisa berbeda arti pada jaman sekarang. Hal tersebut dikarenakan konfensi tentang warna ditempat dan waktu yang berbeda bisa berlainan.

Ambiguitas dalam warna bukan berarti membuat warna menjadi tidak “terdefinisikan”. Sifat-sifat chaos pada warna tentunya bukan tanpa sebab. Karena ada banyak simbol yang tidak bisa diwakili oleh warna tertentu. Misalnya saja oranye berarti segar atau fresh. Warna oranye tersebut tidak bisa digantikan dengan warna hitam ataupun warna merah. Seorang laki-laki macho berotot dan berkumis tetap akan terlihat seperti bencong apabila memakai pakaian pink, disini kita dapat menyimpulkan bahwa maskulinitas tidak mungkin dapat kita definisikan pada warna pink. Sebabnya adalah:

1. Warna telah diasosiasikan pada suatu benda tertentu.
Asosiasi disini adalah warna diidentikan pada benda tertentu. Misalnya warna kuning pada matahari. Oleh karena itu warna kuning bisa diartikan kehangatan, kepercayaan diri, keindahan, keangkuhan dll. Warna hitam tidak bisa mewakili definisi segar karena segar diasosiasikan pada laut yang warnanya biru muda, atau pada jeruk yang warnanya oranye.

2. Sifat arbriter yang terlalu kuat.
Sifat arbriter yang terlalu kuat dan sejak lama melekat dalam masyarakat dapat membuat definisi warna menjadi “seakan-akan” ilmiah. Karena dulu warna merah berarti/diartikan berani dan putih berarti suci, maka demikianlah jadinya. Karena masyarakat tidak bisa menemukan kajian untuk mendukung maupun menolak definisi tersebut.

3. Warna hanya penguat citra jargon/atribut.
Mendefinisikan warna tidak bisa dilakukan dengan cara melihat warna yang berdiri sendiri. co. kotak polos berwarna hitam tidak akan bisa diartikan apapun, sedang warna hitam yang dipakai oleh orang yang sedang menangis di sebelah kuburan sangat bisa menguatkan arti dari dukacita. Warna hitam pada HP dan mobil bisa menguatkan kesan elegan dan mewah. Hal tersebut dikarenakan warna “hanya” sebagai penguat saja. Sedang element yang dominan adalah jargon dan atribut yang menyertainya, dalam kasus diatas adalah orang menangis, HP dan Mobil. Untuk mendefinisikan warna sebagai penguat citra dan persepsi tentunya berawal dari mendefinisikan atribut/jargon dahulu. Dalam aplikasi dan proses semiosisnya definisi warna tetap mengacu pada 2 point diatas yaitu asosiasi dan arbriter.

Dalam “Mithologies” karya Roland Barthes kita diperkenalkan pada mitos-mitos benda. Misalnya kacamata sebagai sesuatu yang menandakan kejeniusan, ketekunan dan formalitas. atau celana sobek sebagai petanda anti kemapanan dan anti formalitas. Mitos dalam “Mythologies” tersebut tidak berpretensi untuk menentukan yang baik dan yang buruk. Namun semata-mata sebagai bahasa yang disembunyikan (hidden linguist). Demikian juga dengan warna, karena mitos warna tidak bisa dibahas secara eksakta. Seorang pria berpakaian pink belum pasti dia merupakan seorang pria yang mempunyai orientasi seksual sesama jenis. Namun paling tidak pencitraannya bisa demikian. Mengacu pada pengertian semiotikanya Umberto Eco yaitu semiotika merupakan ilmu untuk mendustai. Warnapun seringkali dipakai untuk mendustai misalnya : Joni memakai pakaian serba hitam, rambut gondrong, celana ketat dangan tato sekujur tubuh untuk meyakinkan orang lain bahwa dirinya seorang preman. padahal preman atau tidak sebetulnya bisa dilihat dari perbuatannya bukan penampilannya. Namun karena citra visualnya begitu kuat seringkali dia berurusan dengan polisi setiap kali ada kasus pemalakan.

* Sedemikian hebatkah warna mempengaruhi persepsi kita?
* Mampukah warna mendustai kita, karena warna mampu mengaburkan citra dari segala sesuatu yang kita lihat ?
* Warna…warna…warna…..apa sih menariknya?
< >

TIPS MEMILIH FOTOGRAFER PERNIKAHAN ANDA


Pilih berdasarkan:
 

1. Berpengalaman meliput wedding photography & video shooting 
2. Memahami urutan acara, pernikahan tradisional dan internasional
3. membatasi tawaran job yang diterima guna mendapatkan hasil yang maksimal
4. Berpakaian rapi dan sopan selama upacara pernikahan Anda sebagai wedding photographer         profesional 

5. carilah fotografer yang bisa memberi masukan / saran untuk anda
6. dapat mengarahkan pose pose saat pemotretan  berdua baik saat foto prewedding atau saat foto wedding 

7. Mudah bergaul dengan Anda

JANGAN MEMILIH BERDASARKAN :
  1. Tempat Jasa Foto Pernikahan atau Jasa Foto Pre Wedding yang usahanya bagus,mewah dan besar
  2. Harga murah apalagi yg termahal
  3. Karena ia Teman/keluarga anda
  4. Paket wedding photo albums dengan Katering/Dekorasi/Perias/Gedung
  5. Sudah terkenal
  6. Karena Peralatannya mahal
  7. Punya Kantor cabang dimana-mana
  8. Desain Grafisnya
  9. Hasil penyelesaian fotonya cepat.
tinggalin koment ya ^_^
terima kasih
    < >

    TIPS MEMILIH KAMERA

     
    Masih awam di bidang fotografi?, 


    sebagai seorang pemula, untuk memulai di dunia ini terasa sangat aneh dan sangat penuh dengan istilah baru. Suatu hal yang wajar ketika berhadapan dengan berbagi istilah - istilah baru untuk pemula, namun dukungan dari teman, dan internet, serta forum-forum lain akan sangat membantu dalam kita belajar fotografi dan memasuki dunia fotografi.

    alat yang paling penting digunakan seorang fotografer adalah kamera tentunya dan memilih kamera yang tepat mutlak diperlukan. Beberapa pertimbangan muncul dalam pilihan kamera yang benar, karena pertimbangan biaya, kemudahan penggunaan, hasil jepretan, setelah penjualan, dll.

    Sebagai pertimbangan utama adalah harga dan kemudahan penggunaan, pertimbangan lain dapat ditempatkan pada prioritas berikutnya.
     

    Ada beberapa produk yang saya membandingkan:

    A. Harga  


    1. Nikon D40 = Rp. 5.000.000, -
    2. Canon 400D = Rp. 5.500.000, -
    3. Nikon D60 = Rp. 6.250.000, -
     

    B. hasil jepretan (besar dalam hal piksel gambar)
    1. Nikon D40 = 6 MP
    2. Canon 400D = 10 MP
    3. Nikon D60 = 10 MP


    C. hasil jepretan (dari ketajaman foto )
    1. Nikon D40 = jelas dan transparan
    2. Canon 400D = Soft
    3. Nikkon D60 = jelas dan transparan
     
    D. kemudahan penggunaan
    1. Nikon D40 = Agak 'sulit standart profesional
    2. Canon 400D = mudah, terutama untuk pemula
    3. Nikon D60 = Agak 'sulit standart profesional


    Dari pertimbangan diatas, anda bisa memilih sendiri kamera yang cocok dengan anda, dan kapasitas anda
    saya sarankan untuk banyak mencari referensi sebelum membeli kamera, supaya tidak menyesal nantinya.
    salam jepreeeetttttttttt
    < >