BAGI PARA FOTOGRAFER PROFESIONAL PASTI TAU TENTANG TEKNIK EKSPOSURE.
TAPI BAGI PARA FOTOGRAFER PEMULA, TEKNIK EKSPOSURE TERDENGAR SANGAT ASING, BANGETTTT :)
DISINI SAYA AKAN MENJELASKAN APA ITU TEKNIK EKSPOSURE.
LETS, GOOOOOOO............... :)
Exposure??? apa itu??...saya akan sedikit membahas mengenai tekhnik eksposure, karena begitu pentingnya pengertian ini sebagai Dasar dari ilmu Fotografi dan wajib di miliki oleh seorang fotografer
PERFECT EXPOSURE
"Exposure yang baik itu bagimana sih?" yah gampang sih jawabnya, "Exposure anda harus bener!" ya kan? Nah, exposure itu bisa di golongkan kepada 3 nama yang saling erat hubungannya, mereka adalah:
- Aperture = bukaan diafragma lensa biasanya dalam ukuran f/2.8, f/5.6 dan seterusnya
- Shutter Speed = bukaan berapa lama film menerima cahaya sewaktu diafragma di buka; dalam ukuran 2s, 1/250s ,1/500s, dan seterusnya (s = seconds, detik)
- ISO, Speed of the film = internasional standard untuk sensitifnya film. contoh: ISO 400 lebih sensitif daripada ISO 200, ISO 200 lebih sensitif daripada ISO 100, dan seterusnya.
Istilah-istilah ini akan sering di jumpai ketika anda menggunakan kamera dengan setingan manual, Aperture Priority, Shutter Priority, Automatic? kan lebih asik automatic dong?
"Ok, bukannya kalo saya set aja ke P(Automatic atau Program Mode) terus kan tinggal saya jepret aja kan semuanya sudah di atur otomatis, nah terus ngapain harus ngerti 3 bahasa aneh di atas coba?". Nah kalo anda sudah puas sama P ( Automatic atau Program Mode) exposure setting camera anda, ya ngapain di terusin baca artikel ini? saya yakin dengan pengertian yang mendalam dan tentunya experiment antara 3 nama di atas, anda pasti lebih mendapatkan exposure yang lebih baik atau lebih banyak kesempatan anda akan mendapatkan exposure yang sempurna. Bukankah lebih baik untuk mempelajari Manual?
Nah sekarang coba liat di viewfinder (itu lho kotak kecil yang anda lihat di camera untuk motret) di sana pasti ada semace gini nih: +'''''0'''''''- ya kan? Nah jika anda memutar control dial di camera anda, tanda panah akan bergeser sesuai dengan yang anda hendaki, jika anda mutar ke kanan, panahnya ke kanan, kalo ke kiri ya panahnya ke kiri. Biasanya kalau ke kiri valuenya semakin besar atao ke positif kalo ke kiri valuenya semakin kecil dan ke arah negatif.
Aperture priority (biasanya A atau Av)
Dalam mode ini, anda secara manual memilih lens aperture dan camera anda yang secara otomatis akan memilih shutter speed. Coba set camera anda ke Aperture Priority, nah di Aperture priority, anda ngatur Aperturenya secara manual, dan camera anda akan mengatur Shutter Speed secara otomatis untuk memberikan exposure yang kamera anda pikir "PERFECT".
Saya memilih penggunaan Aperture Priority ini bila keadaan:
. Cahaya sekeliling sangat minimal. Contoh: dalam event medical conference atau dalam event pesta wisuda adik saya, saya memilih setting kamera saya ke A, karena saya ingin kamera saya yang memilih shutter secepat mungkin untuk mendapatkan exposure yang sempurna dan dengan setting Aperture yang saya hendaki.
.
Shutter Priority (biasanya S)
Di dalam mode ini, anda memilih shutter speed secara manual dan meter kamera anda akan memilih aperture secara otomatis. Sama dengan Aperture Priority tetapi kali ini yang anda prioritaskan, dalam kata lain yang anda bisa ngatur itu yah shutter speednya, camera anda akan mengatur Aperture secara automatis yang di pikir kamera anda exposurenya "PERFECT". Karena menurut saya, hanya dengan Shutter Priority ini lah kita bisa:
a. FREEZE MOTION = pembekuan gerakan yang terekam di film, dan
b. IMPLYING MOTION = untuk menghasilkan flowing effect, yang bersifat memberikan efek gerakan
b. IMPLYING MOTION = untuk menghasilkan flowing effect, yang bersifat memberikan efek gerakan
Saya memaksimalkan penggunaan Shutter Priority ini dalam:
Panning teknik. Panning adalah teknik perekaman object yang bergerak sehingga menghasilkan effect gerakan dan bisa terlihat jika object yang terfokus adalah object yang sedang moving atau bergerak.
Manual Exposure (biasanya M)
Nah Manual Exposure ini lah yang memungkinkan kita mengatur sendiri panah2 tadi yang sudah saya jelaskan di atas untuk mendapatkan exposure yang KITA hendaki "PERFECT EXPOSURE" sekali lagi, bukan kamera kita yang mikir perfect tapi kita sendiri. Karena di Manual inilah kita bisa mengatur Aperture dan Shutter Speed secara manual.
"Nah terus apa hubungannya di antara tiga bahasa aneh dan jelek di atas itu, apa sih tadi Aperture, Shutter Speed dan ISO, huh?" Ok. Nih saya jelasin yah.
1. APERTURE (Diafragma)
Aperture adalah bukaan lensa untuk mengatur berapa banyak cahaya yang masuk. Ukuran aperture biasanya bisa di liat dengan f/ number. Semakin besar nomer f/ nya semakin kecil bukaan lensanya. Dengan kata lain, semakin kecil nomer f/ nya, semakin GEDE bukaan lensanya. CONTOH: f/2.8 bukaannya lensanya tuh lebih besar daripada f/11. Aperture ini lah yang biasanya orang orang di kritik fotografer.net pada bilang "Wahhhh bagus bener DOFnya, bagus bener pemandangannya!" Nah sekarang ngerti kan kalo Aperture ini adalah sang komandan yang bertanggung jawab atas wilayah ketajaman di dalam satu foto. DOF, kepanjangan dari Depth-of-Field, yaitu wilayah di sekeliling subject yang di rekam oleh camera yang layak tampil tajam di hasil potonya.
Aperture1 (Semakin besar aperture kita, semakin sedikit wilayah ketajaman poto kita, shallow depth of field)
Aperture2 (Semakin kecil aperture kita, semakin banyak wilayah ketajaman poto kita, bigger depth-of-field):
Thanks semoga bermanfaat ya kawan2., kalau ada yang mau kasih saran kritikan pedas bgt silahken aje., hehehehhe :D
kalau ada ilmu laen bagi2 ya kawan2 semua., silahkan komen atau kasih kritik atas artikel ini.....
salam jepreeeeeeeeeeeeeeeeettttttt
No comments:
Post a Comment